Dikala sebagian kehidupan sibuk dengan berbagai perkembangan teknologi, sebagiannya lagi hanya bisa meratapinya. Sejak mentari mulai menampakan dirinya di ufuk timur hingga meremajahkan dirinya di ufuk barat, mereka sibuk berlalulalang untuk mencari sepeser uang. Uang yang bisa menghidupi mereka. Mungkin kurang lazim, jika anak-anak yang seharusnya memakan bangku sekolahan harus merasakan kejamnya dunia luar.
"hmm kemana lagi ya gua harus cari bahan" Vira, seorang penulis cantik majalah ibukota ini memilih tema anak jalanan untuk menjadi bahan tulisannya minggu ini.
"hmm kemana lagi ya gua harus cari bahan" Vira, seorang penulis cantik majalah ibukota ini memilih tema anak jalanan untuk menjadi bahan tulisannya minggu ini.
"woy" andre, lelaki dengan wajah oriental ini menghampiri Vira dari belakang.
"eh lu, ngagetin aja"
"hmm sorry vir, ngapa tampang lu kusut gitu"
"gini dre, gua lagi butuh bahan buat tulisan gua minggu ini"
"ouh"
"ahoh aja, bisa bantu gak?"
"hmm....."
"kalo lu bisa bantu, gua traktir deh"
"gua ga minta ya"
"yauda bisa ga"
"hmm, okelah"
*************
Kedinginan malam seperti menusuk tubuh Vira. Duduk di jendela sambil mengerjakan tulisannya. Bintang malam memang menjadi inspirasinya saat ini. Keheningan juga membiusnya.
"hoamm, akhirnya selesai juga" dengan mata yang setengah tertutup Vira meletakan laptopnya di atas meja.
"gila 3 new messages" dibukanya sms tersebut. Semua sms didapatnya dari andre.
From : andre
"woy gimana bahanya, bagus kan"
From : andre
"woy besok jangan lupa traktiranya"
from : andre
"yah daritadi sms dari gua ga di bales, uda tidur ya.
Yauda deh, have a nice dream ya"
To : andre
"sorry bro baru bales, gua belom
tidur kok, tadi gua keasikan nulis.
Hmm bahan-bahan dari lu bagus kok,
iye besok gua traktir, tenang aje."
"delivered to : andre" setelah kalimat tersebut memunculkan diri di layar hpnya, dengan cepatnya Vira terbawa ke alam sadarnya.
*************
Mentari pagi mulai memaksa memasuki setiap ruangan yang dilapisi kaca dikantor Vira. Begitu teriknya mentari pagi ini.
"woy vir mana traktirannya"
"hmm bentar dre, gua mau kasih ini dulu ke si bos"
"yauda sono cepetan"
*************
"vir, vir, kenapa lu, makan tuh makanan lu, entar keburu dingin"
"hmm gak dre, gua cuma keinget sama anak-anak yg kemaren aja"
"oalah, hahaha, masih punya hati nurani lu"
"sialan lu" tangan kanan Vira berhasil menggapai kepala andre.
"canda vir"
"iya iya, tapi lu anterin gua ketempat yang kemaren lagi ya"
"hmm, gimana ya"
"ayolah bro, please"
"emangnya mau ngapain sis"
"liat aja entar, please ya.." dengan handalnya vira memasang muka memelas.
"yaudah deh"
*************
Honda jazz hitam melajurkan dirinya diatas aspal dengan tenang. Namun, dari belakang terdapat sebuah truk bermuatan penuh yang melaju dengan kecepatan tinggi. Tabrakan pun tak dapat dihindari. Mobil sedan berkode 'B' itu rusak parah. Kejadian ini memakan satu korban tewas dan dua lainnya luka-luka.
*************
Langit sore mewarnai upacara pemakaman Vira siang itu. Beribu-ribu air mata dikeluarkan semua orang yang hadir disitu. Guratan muka kesedihan tampak jelas terlihat dari keluarga Vira.
"dre kamu ga pulang" seutas pertanyaan keluar dari mulut manis tante farida, mamanya Vira.
"ga tante, entar aja"
"yauda, tante duluan ya"
Kekecewaan tampak mengisyaratkan hati andre saat ini. Ini seperti mimpi buruk bagi andre. 'kalo aja waktu dapat gua puter vir, gua ga akan biarin lu ngalamin kejadian kaya gini' andre membatin. Miris rasanya. Tidak ingin melihat batu nisan tersebut tertulis sebuah nama itu, namun semua sudah terlambat.
"gua janji, bakal ngabulin permohonan lu yang tadi vir." kalimat tersebut keluar dari mulut andre begitu saja.
*************
Siang ini andre berdiri di sebuah pemukiman kumuh. Pemukiman yang rumah-rumahnya kokoh berdiri dengan beberapa kardus. Andre senang melihat anak-anak jalanan itu tertawa bahagia dan dengan lahapnya mereka menyantap makanan itu.
"gua uda menuhin permintaan terakhir lu vir. Gua akan selalu inget kata-kata terakhir lu vir, 'kalo kita punya kelebihan rezeki, kita jangan lupa, inget masih banyak orang-orang diluar sana yang membutuhkannya'. Sekarang mereka bisa merasakan kebahagian vir. Thanks ya vir" tatapan kebahagian tergambar di wajah andre ketika menatap langit siang yang begitu cerah.
_TAMAT_